ROYALQQ

Terungkap MAS Ternyata Suka Minum Bensin, Kapolres Tanjungbalai Benarkan Adanya Laporan



Info Terkini - Pascakejadian persekusi yang dialami oleh MAS, terungkap fakta dari orangtua korban bahwa MAS suka meminum bensin, yang notabennya bahan bakar yang bisa menyulut api.

"Dia sudah kecanduan minum bensin. MAS kalau ada minyak bensin diminumnya. Dia minumnya dikit-dikit. Suka minum bensin sejak kecil," kata URA

"Saya sudah pernah lihat langsung dia minum bensin. Kata MAS rasa bensin enak di dalam botol, enak dan manis. Sudah dari kecil dia minum bensin makanya saya larang. Tapi namanya manusia tak luput dari dosa dan kehilafan
Sedikit saja saya silap dia lari," sambungnya.
Lebih lanjut, MAS mengaku minum bensin tidak ada efeknya. Malah dia bilang kalau minum bensin ngomongnya lancar saja.

"Memang MAS agak cadel kalau ngomong, kadang ada yang kurang hurufnya atau berubah. Pokoknya kalimat perkataan itu hurufnya diganti atau kadang hilang," ujar URA.

Terpisah, Kapolres Tanjungbalai AKBP Irfan Rifai membenarkan adanya laporan masuk soal persekusi yang dialami seorang anak di Tanjungbalai.

"Ada kita terima kemarin laporan masuknya dan sudah kita periksa pelapor ibunya. Laporan itu masuk sekitar pukul 17.00 WIB Kamis (8/11/2018) kemarin dan sekitar pukul 18.00 WIB ibunya kita periksa," kata Irfan

"Jadi pelaku, saksi dan korban semuanya anak-anak. Yang sudah kita lakukan pemeriksaan baru ibu korban. Saksi dan pelaku karena masih anak-anak belum bisa dimintai keterangan," sambungnya.

Irfan menambahkan bahwa ia sudah mendatangi TKP untuk melihat korban dan korban sudah berada dirumah. Sekaligus kita melakukan interogasi tambahan terhadap pelapor.


"Pelaku masih dirumah dan saksinya temannya 2 orang. Mereka bermain berempat bersama korban," katanya.

Lebih lanjut, apakah bisa dijerat, Irfan mengaku akan mengarahkan ke UU perlindungan anak dan peradilan anak. Karena ada beberapa tahap dan proses yang harus dilakukan. Karena seandainya masuk ranah pengadilan opsi pertama pasti dikembalikan kepada orangtua.

"Kalau toh sampai peradilan, karena diversi bukan hanya diproses penyidikan tapi di proses peradilan juga dilakukan," ujarnya.

"Korban memang punya keterbelakangan, ibunya mengakui korban idap epilepsi sejak kecil," ungkap Irfan

Terkait dari mana bensin di peroleh korban, Irfan menjelaskan bahwa korban membeli bensin kepada Idil seharga Rp 5 ribu. Namun dari mana uang diperoleh belum diketahui dan masih penyelidikan.

"Kita masih akan melakukan penyelidikan dalam kasus ini," tutup Irfan.

Share on Google Plus

About lupa kulit

0 comments:

Post a Comment