UNESCO Menyoroti Isu Lingkungan yang Belum Terpecahkan di Pulau Komodo
Info Terkini - Asosiasi perusahaan perjalanan Indonesia (ASITA) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengungkapkan bahwa masalah sampah, khususnya sampah plastik di kawasan Taman Nasional Komodo telah disorot oleh UNESCO.
“Selama ini, turis asing mengeluhkan masalah sampah di Pulau Komodo. Masalahnya belum ditangani sampai hari ini, itulah mengapa UNESCO mulai memperhatikan masalah ini, ”kata Abed Frans di Kupang hari ini.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Komodo sering menemukan sampah buatan manusia di laut, yang menurutnya kontras dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Sangat memalukan ketika turis yang mengkhususkan diri dalam menyelam dan berselancar, yang mereka saksikan hanyalah sampah dan kehancuran ekosistem, bukan pemandangan bawah laut yang indah," kata Abed.
Abed menyerukan pengawasan intensif oleh administrator negara setempat atau pemangku kepentingan lainnya sebelum kondisi mencapai fase kritis. Dia juga meyakinkan bahwa ASITA akan memberikan bantuan.
Kembali pada bulan September 2017, masalah ini menarik perhatian Departemen Kelautan dan Perikanan yang memperkenalkan 'cinta gerakan laut' yang secara tepat dikenal sebagai GITA LAUT.
0 comments:
Post a Comment