Info Terkini - Polres akhirnya berhasil menangkap pembunuh Dera Dewanti Dirgahayu (38), perempuan berambut pirang yang jasadnya ditemukan di kawasan Waduk Cengklik, Boyolali, Senin (22/1/2018) pagi lalu.
Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi saat dikonfirmasi Tribun Jateng mengatakan pembunuh Dera Dewanti Dirgahayu berinisial KY.
Aries mengatakan penangkapan dilakukan terhadap KY, Jumat (26/1/2018) kemarin.
"Alhamdulillah, berkat doa masyarakat, pelaku tertangkap. Berinisial KY, ditangkap pukul 13.00," kata Aries, Sabtu (27/1/2018).
Meski dirinya telah memastikan penangkapan KY, Aries mengaku belum bersedia mengungkap secara detail lokasi penangkapan dilakukan, serta identitas KY tersebut.
"Penangkapan di salah satu kota, di luar Solo. Mohon maaf untuk detailnya, masih kami kembangkan untuk lebih lanjut," ungkap Aries.
Menurutnya dari tangan KY, Satuan Reserse Polres Boyolali juga berhasil mengamankan barang bukti yakni mobil Dera Dewanti, Honda Jazz warna silver nopol AB 1921 VS yang raib bersamaan dengan pembunuhan Dera, serta sejumlah barang korban yang ada di dalamnya.
Disinggung terkait motif pembunuhan, Aries menjelaskan kejadian tersebut murni tindak pidana pencurian dengan kekerasan, hingga menyebabkan Dera Dewanti meninggal.
Dalam waktu dekat Polres Boyolali akan menyampaikan berbagai informasi tentang kasus tersebut, termasuk profil pelaku kepada masyarakat.
"Saat ini masih kami periksa dan kembangkan. Untuk press release paling cepat besok Minggu (28/1/2018)," ujar Aries.
Sebelumnya publik masih penasaran dengan tewasnya gadis cantik Dera Dewanti Dirgahayu (38) warga Perum Sawahan Indah 4, Ngemplak, Boyolali.
Tubuh Dera yang ditemukan tergeletak tanpa busana di pinggir jalan sebelah selatan Waduk Cengklik Kabupaten Boyolali, Senin 22 Januari itu telah dimakamkan di Semarang, Selasa (23/1/2018).
Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian Dera.
Masyarakat bertanya-tanya apakah Dera pekerja di BPR Cita Dewi itu tewas dibunuh, atau dirampok atau ada unsur pemerkosaan.
Apalagi selama ini dipahami, lokasi penemuan mayat Dera di sebelah selatan Waduk Cengklik dikenal sebagai daerah rawan kejahatan. Sepi dan sunyi tanpa penerangan.
Jenazah Dera sebelum dimakamkan di Semarang, sudah sempat diautopsi.
Hasil autopsi Dera Dewanti menunjukkan, korban meninggal karena kehabisan oksigen.
Saat mayat Dera ditemukan, kondisi tanpa busana, leher dijerat menggunakan tali tas warna cokelat, mulut disumpal dan diikat kain.
Sejalan dengan kondisi tersebut, ada ditemukan luka jeratan di leher.
AKBP Aries juga menjelaskan, sejumlah saksi termasuk para tetangga di Perumnas di Ngemplak sudah dimintai keterangan.
"Kami menduga pelaku adalah orang yang sangat dekat dengan korban. Dan pelaku diduga tahu seluk beluk rumah korban," papar Aries, Selasa (23/1/2018).
Menurut keterangan tetangga rumah di Ngemplak, Dera jarang berinteraksi dengan tetangga di perumahan tersebut. Pintu rumah korban di Ngemplak juga jarang terbuka..
"Dari keterangan saksi sudah tinggal sendiri selama setahun. Mungkin karena kesibukan bekerja jadi jarang bersosialisasi dengan tetangga sebelah," jelas Aries.
0 comments:
Post a Comment