
Info Terkini - Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengapreasi anggotanya yang berhasil mengungkap kasus narkoba jaringan internasional dan Lapas Malang.
Polisi menangkap empat pelaku dengan barang bukti sabu seberat lebih dari 10 Kilogram.
Luki menuturkan pengungkapan kasus narkoba ini dilakukan secara kontinyu di penghujung tahun 2018 oleh Dirresnarkoba Polda Jatim, Kombes Pol Sentosa Ginting Manik bersama anggotanya.
"Modus penyelundupan sabu dari Malaysia dibungkus kemasan makanan ringan di Bandara Juanda," ujarnya dalam Press Conference akhir tahun 2018 di Gedung Mahameru Mapolda Jatim.
Adapun identitas pelaku pengedar narkoba asal Serawak Malaysia bernama Wong Seng Ping (39) alias Toni. Tersangka warga Negara Asing (WNA) itu tertangkap tangan menyelundupkan sabu-sabu seberat 2,8 Kilogram.
Polisi juga menyita narkoba dari tersangka Heriyanto alias Ipank (29) warga Desa Plaosan, Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Adapun barang bukti sabu-sabu seberat 3,4 Kilogram.
Anggota Ditresnarkoba Polda Jatim membongkar pereradan narkoba yang dikendalikan dari dalam Lapas Malang. Polisi menangkap tersangka Edie Widjayanto (44) Jl Dr Wahidin Sudiro, Desa Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan yang terbukti menyimpan sabu-sabu seberat 3 Kilogram.
Tersangka Ibnu Hajar (23) warga Tempel Sukorejo, Kelurahan Wonorejo Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya menyita sabu-sabu seberat 512, 3 gram.
"Pengungkapan kasus narkoba 10 Kilogram sabu-sanu ini selama 15 hari," jelasnya.
Masih kata Luki, ada peningkatan jumlah pemakai narkoba cukup signifikan di Jawa Timur. Karena itulah pihaknya akan bekerjasama dengan instansi terkait dan masyarakat untuk memberantas pengedaran narkoba di daerah Jawa Timur.
"Paling rentan pengedaran narkoba menyasar kalangan pemuda generasi penerus bangsa," jelasnya.
Terpisah, Kabid Pemberantasan Narkotika BNNP Jawa Timur, AKBP Wisnu Chandra menyatakan perlu antisipasi peredaran narkoba di penghujung tahun 2018. Pihaknya tidak memungkiri ada upaya penyelundupan narkoba menjelang Tahun Baru di Jawa Timur.
"Potensi peredaran narkoba selalu ada apalagi saat menjelang Tahun Baru itu yang perlu diantisipasi masuknya narkotika supaya tidak masuk di Jatim," paparnya.
Wisnu menjelaskan maraknya peredaran narkoba saat Tahun Baru diduga dipicu oleh sejumlah bandar yang mencoba-coba memanfaatkan momen.
"Tahun Baru petugas sibuk melakukan pengamanan sehingga diduga lengah dan bisa saja kecolongan dimanfaatkan si pengedar narkoba," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment