ROYALQQ

Anaknya Tewas Dimassa karena Diduga Curi Helm di Unimed, Ayah Ngaku Tak Bisa Tidur Dua Hari



Info Terkini - Kematian Joni Pernando Silalahi (30) dan Stefan Sihombing (21), terduga pelaku pencurian helm yang tewas dianiaya massa di Universitas Negeri Medan (Unimed), menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban.

Saat ditemui di kediamannya, Poltak Sihombing (61), ayah Stefan menyebut dirinya bahkan tak bisa tidur selama dua hari, setelah kejadian yang menewaskan anak bungsunya tersebut.

Poltak menyebut bahwa sebelum kejadian yang menewaskan putranya itu, Stefan sempat meminta uang kepadanya dan berpamitan hendak pergi berenang bersama kawannya.

"Gak ada firasat aku. Sebelum kejadian semua baik-baik saja. Namun sebelum kejadian ia memang minta uang denganku untuk berenang katanya. Mau ketemu sama kawannya juga di sana," sebut Poltak.

Ia tak menyangka bahwa itu adalah terakhir kalinya sang anak meminta uang kepadanya.
Poltak mengungkapkan bahwa semasa hidup anaknya dikenal sebagai sosok yang sopan.

"Dua malam aku tidak bisa tidur, terbayang-bayang. Anaknya sopan sama yang lebih tua. Di kampung ini ia dikenal dengan anak yang baik, tidak mau berantam-berantam." jelasnya.

Poltak kemudian mengenang kejadian terakhir sebelum Stefan dikabarkan tewas dianiaya.

"Tidak ku sangka kemarin itulah terakhir ia minta uang sama ku. Kalau kenangan terakhir ada. Saat itu aku suruhlah dia ke kedai untuk membeli petai untuk makan," ungkapnya.


Kemudian Poltak menyebutkan bahwa anaknya juga dikenal sebagai sosok yang periang.

"Anakku ini periang, suka bercanda dengan kakaknya Helga Sihombing. Dua hari aku tidak bisa tidur, rindu aku," tuturnya dengan suara serak dan mata yang berkaca-kaca.

Pihak keluarga mengaku tak terima dengan tudingan yang dialamatkan kepada bungsu dari tiga bersaudara itu.

"Anakku itu bukan pencuri, itu hanya kambing hitam saja," sebut Poltak.

Ia menuturkan bahwa pihak keluarga telah membuat laporan kepada pihak berwajib mengenai kasus penganiayaan yang menewaskan anaknya itu.

"Kami sudah membuat laporan resmi atas penganiayaan yang dialami anakku. Sebelum kejadian, yang ku ingat, ia minta uang sama aku untuk pergi berenang di Unimed," pungkasnya.

Ia berharap pihak berwajib segera melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

"Saya berharap agar kepolisian segera cepat memproses para pelaku yang terlibat dalam aksi massa tersebut," kata Poltak.

Share on Google Plus

About lupa kulit

0 comments:

Post a Comment