
Info Terkini - Seorang anak kelas enam SD berusia 12 tahun yang membunuh ibunya telah memicu kekhawatiran di antara orangtua dan teman sekelasnya ketika ia dikabarkan akan kembali lagi ke sekolah.
Bocah itu awalnya ditahan karena pembunuhan, dan kini telah dibebaskan tanpa hukuman.
Wu Bing (nama samaran), dari Yuanjiang di Provinsi Hunan China Tengah, membunuh ibunya, Chen, dengan pisau dapur setelah ibunya memukulinya karena Wu telah mencuri dan mengisap semua rokok yang dibawanya pulang dari pesta makan pada tanggal 2 Desember malam.
Wu kemudian menyerang ibunya dengan pisau dapur di kamar tidurnya, menusuknya tidak kurang dari 20 kali.
Setelah itu, dia meninggalkan ibunya yang tergeletak di lantai kamar dan mengunci pintu di belakangnya. Dia kemudian menggunakan telepon ibunya untuk mengirim pesan ke sekolahnya, mengatakan bahwa dia sakit dan tidak akan hadir di hari berikutnya.
Keesokan paginya, kakek Wu datang berkunjung dan menemukan Wu bermain dengan adiknya yang berusia 2 tahun. Wu memberi tahu kakeknya bahwa ibunya pergi ke kota.
Kemudian sore itu, kakeknya menjadi curiga setelah masih tidak mendengar kabar dari Chen. Akhirnya, dia mengintip melalui jendela kamar tidur, melihat ruang berlumuran darah dan mayat Chen di lantai.
Karena hukum Tiongkok memberlakukan usia 14 tahun sebagai usia hukum untuk tanggung jawab pidana, polisi setempat membebaskan Wu tanpa hukuman pidana.
"Dia terlalu muda bagi kami untuk melakukan sesuatu padanya," kata polisi setempat.
Ketika keluarga Wu berusaha mengembalikannya ke sekolah pada tanggal 6 Desember, orangtua teman sekelasnya menyatakan perlawan yang kuat, mengatakan bahwa "dia mungkin akan melakukan kejahatan lain di sekolah".
Menurut laporan, Wu tidak menunjukkan tanda penyesalan.
Ketika ditanya apakah dia merasa bersalah karena telah membunuh ibunya, Wu berkata, "Aku salah, tapi aku membunuh ibuku, bukan orang lain."
Menurut hukum pidana Tiongkok, ketika anak-anak di bawah usia 16 tahun melakukan kejahatan dan tidak dapat dituntut sebagai orang dewasa, mereka dapat dikirim ke pusat penampungan dan rehabilitasi yang dikelola pemerintah.
Namun, banyak provinsi tidak memiliki pusat penampungan dan rehabilitasi yang layak untuk anak-anak di bawah usia 14 tahun, dan undang-undang tentang pusat penahanan jarang diberlakukan,
Wu menunjukkan perilaku tidak normal karena ia menderita cedera kepala antara usia tujuh hingga delapan tahun, menurut kakeknya.
Menurut undang-undang kesehatan mental China, mereka yang didiagnosis dengan penyakit mental harus menjalani perawatan medis wajib.
0 comments:
Post a Comment