ROYALQQ

Sadis! Tega membunuh anak angkatnya karena Asmara

www.royalqq.com

Info Terkini - Beberapa pelaku pembunuhan kerap kali dikenal sebagai sosok yang baik oleh keluarganya.

Hal itu pula yang dialami oleh Henderson Sembiring, pendeta Gereja Sidang Rohkudus Indonesia (GSRI).

Meski dirinya telah diketahui tega membunuh anak angkanya dan sekaligus, jemaat Rosalia Cici Maretini Siahaan (21) di dalam area kamar mandi gereja yang terletak di dusun XII Desa Limau, Manis Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, namu Hendarson dikenal baik di lingkungannya.

Selain dikenal baik oleh keluarga, sosok Henderson juga dikenal baik selama ini oleh para warga di lingkungan tempat tinggalnya di Desa Nogo Rejo Kecamatan Galang Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

1. Seorang petani karet

Kepala Desa Nogo Rejo, Suyono mengatakan kalau selama ini ia belum pernah menjelekkan nama desa.

Sehari-hari ia dikenal sebagai petani karet di lahannya sendiri.

"Ya bagus orangnya, selama ini gak ada yang aneh-aneh dilakukannya. Sama warga sini belum ada cacatnya lah. Baru kali ini saja kejadian seperti ini. Saya dan warga lain ya terkejut lah,"ujar Suyono Jumat, (1/6/2018).

2. Rajin Beribadah

Hal yang tidak jauh berbeda juga diucapkan oleh Yesi Br Sembiring yang merupakan anak gadis Henderson.

Ia mengaku kalau ayahnya itu cukup baik dan rajin beribadah.

"Jangankan minum-minuman, merokok saja dia (Henderson) tidak pernah. Boleh tanya sama warga sini bagaimana orangnya. Orangnya baik tidak pernah buat kecewa (buat malu keluarga selama ini),"kata Yesi.

3. Punya Dua Anak

Yesi sendiri merupakan anak kedua Henderson dan merupakan yang paling bungsu.

Henderson mempunyai seorang istri dan dua orang anak.

Hingga saat ini keluarga oknum pendeta Henderson Sembiring masih penasaran mengapa ia bisa melakukan perbuatan sadis membunuh anak angkatnya Rosalia Cici Maretini Siahaan (21) yang juga merupakan jemaatnya.

4. Tinggal Bersama Korban

Kakak iparnya, M Br Ginting mengatakan kalau Rosalia sendiri bertahun-tahun pernah tinggal di rumah Henderson yang berada di Desa Nogo Rejo Kecamatan Galang Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

"Ntah setan apalah yang merasukinya kemarin itu makanya bisa seperti itu dia. Tinggal di sininya perempuan itu lama, ada juga empat tahun kurasa karena dia kerja di pabrik sapu di Tanjung Morawa,"ujar M Br Ginting yang ditemui di rumah Henderson Jum,at, (1/6/2018).

5. Merawat Ibunya yang Sudah Tua

Saat diwawancarai Tribun-Medan.com , M Br Ginting ini sempat menangis.

Ia menyebut kalau sebenarnya adik iparnya itu merupakan orang yang baik dan orang yang penyanyang.

"Dia di rumahnya ini tinggal bersama mamakku yang sudah berusia 104 tahun. Kami saja anak-anaknya gak sanggup ngurus mamak kami ini, tapi dia sanggup. Sayang kali dia sama mamak kami ini,"kata M Br Ginting.

Meski sudah lanjut usia namun Henderson rajin membawa ibu mertuanya itu untuk beribadah di gereja yang ia pimpin yakni di Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa.

6. Sempat Pamit ke Istri

Disebut sebelum kejadian pembunuhan dilakukan Henderson mengaku pamit kepada istrinya untuk pergi ke Kabanjahe.

"Sebenarnya mau pergi ke Kabanjahe samanya mereka ini berdua (Henderson dan korban Rosalia). Tapi gak tau ntah apa yang terjadi sehingga bisa kejadian seperti ini. Kemarin kami terkejut kali dia yang disebut membunuh. Polisi semalam ramai ke rumah ini mencarinya. Rumahnya ini pun digeledahi,"kata M Br Ginting.

7. Istrinya Menangis Terus

I Br Ginting, istri pendeta Henderson Sembiring Kembaren pelaku pembunuhan terhadap Rosalia Cici Maretini Siahaan (21) murung di dalam rumah setelah suaminya itu ditangkap oleh pihak kepolisian.

Di dalam rumahnya di Dusun VI Desa Nogo Rejo Kecamatan Galang Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara ia hanya menangis.

 Saat Tribun-Medan.com datang ke rumahnya Jum,at, (1/6/2018) ia pun tidak bersedia untuk ditemui.

Kakaknya, M Br Ginting mengatakan kalau ia terus-terusan menangis.

Disebut kalau pihak keluarga hingga saat ini belum bisa percaya Henderson melakukan perbuatan sekeji itu terhadap Rosalia.

"Tadi malam gak bisa tidur dia ( I Br Ginting). Ya menangis saja kerjanya, karena memang gak sangka bisa seperti itu. Aku rumah sebenarnya di Biru-Biru, karena kejadian ini datanglah aku kemarin. Adikku ini selama ini gak pernah berbuat yang aneh-aneh gak pernah lah menjelekkan nama keluarga,"ujar M Br Ginting.


Awal pertama datang ke rumah Henderson ini, M Br Ginting sempat mengaku dirinya lah istri Henderson. Namun lama kelamaan ia pun mengakui kalau ia hanyalah kakak iparnya.

"Adikku belum siaplah jumpa wartawan. Nangis saja dia itu. Untung ada anak-anaknya yang menyuruhnya untuk kuat,"katanya.

Awalnya pintu rumah Henderson ini terbuka lebar, namun begitu mengetahui yang datang adalah wartawan pintu pun tertutup rapat.

Saat itu pihak keluarga pun sempat menanyakan apakah ada foto terbaru penangkapan Henderson.

Karena kebetulan foto terbaru ada, dari dalam rumah, I Br Ginting pun menyuruh anaknya untuk melihatkan foto yang ada tersimpan di dalam handpone.

Saat itu anaknya yang perempuan pun memperlihatkan foto ayahnya itu kepada ibunya melalui jendela.
Share on Google Plus

About lupa kulit

0 comments:

Post a Comment